Senin, 21 Maret 2011

Jaringan Intranet

Jaringan Intranet dapat didefinisikan sebagai sekumpulan node berbasiskan sistem komputer yang umumnya menggunakan identifikasi perangkat berupa IP Address namun terbatas membangun komunikasi data dan konektivitas dalam domain internal saja.

Suatu jaringan intranet hanya dapat dibangun menggunakan dua topologi saja dan dua media-transmisi, yakni masing-masing sebagai berikut:
  • Poin-to-point, yakni mode konfigurasi yang hanya melibatkan dua node saja, dan tidak mengenal posisi root; artinya setiap node memiliki kedudukan dan hirarki yang sama. dengan demikian tidak mengenal backwarding/fowarding devices seperti: hub, switch, access-point, bahkan bridge.
  • Client/Server, yakni mode konfigurasi jaringan yang melibatkan sedikitnya satu backwarding/fowarding devices yang difungsikan sebagai routing dan switch terhadap setiap packet-data yang akan dilewatkan. dalam mode konfigurasi ini, setiap node dibedakan dalam hirarki, dimana server memiliki hirarki yang tinggi dibadingkan branch.
Backwarding/fowarding devices merupakan perangkat penghubung dalam jaringan yang berfungsi untuk me-routing dan men-switch setiap packet-data untuk dilewatkan menuju node tujuan. Backwarding/fowarding devices bukanlah perangkat berbasiskan sistem komputer, sehingga sampai kapan pun tidak akan bisa dilakukan instalasi perangkat lunak; disamping itu perangkat ini terbatas dalam dukungan clustering node untuk jumlah yang besar dalam jaringan intranet sehingga membantu server dalam hal manajemen routing dan manajemen jaringan ke setiap node cabang.

Berdasarkan media-transmisi yang digunakan, suatu jaringan intranet dapat diklasifikasikan menjadi:
  • Wireline Network: jaringan intranet yang menggunakan cable (physical-connection, seperti: coaxial, fiber-optic, bahkan hybrid fiber-coaxial) sebagai media penghubung ke setiap node-node yang terhubung dalam jaringan tersebut. Network Interface Card (NIC) yang umum digunakan adalah Ethernet-card, sedangkan backwarding/fowarding devices yang digunakan adalah: hub, switch, router, bridge, gateway.
  • Wireless Network: jaringan intranet yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media penghubung ke setiap node-node tujuan dimana packet-data ingin dituju. NIC yang digunakan adalah WiFi card, bisa dalam bentuk embedded (misalkan USB-port, PC-Card) maupun integrated. Untuk backwarding/fowarding devices yang digunakan adalah: repeater, access-point.


Skema:


Kebetulan pada model konfigurasi untuk gambar di atas menggunakan media-transmisi gelombang elektromagnetik.



Rabu, 09 Maret 2011

Teknologi Wireless

Teknologi Wireless adalah teknologi yang menghubungkan dua atau lebih perangkat (devices) untuk berkomunikasi/bertukar-data menggunakan media-transmisi gelombang elektromganetik dalam parameter pokok yang disebut radio-frequency (RF) yang diukur dalam satuang Hertz.

Klasifikasi Teknologi Wireless berdasar mobilitas terminal pelanggan dibagi menjadi:
  • Cordless-Telephone: WLL (Wireless Local Link)
  • Mobile-Communication: AMPS, GSM, CDMA
  • Satellite: VSAT (Very Small Apperture Terminal)
  • Wireless-Network: IrDA (Infra-red Data Adapter), Bluetooth, WiFi, WiMAX
Lalu, mengapa Radio dan TV tidak digolongkan ke dalam Teknologi Wireless, dengan alasan semua yang tergolong ke dalam Teknologi Wireless prinsip mode komunikasinya adalah full-duplex; sedangkan Radio dan TV tergolong dalam mode komunikasi simplex.
 
Prinsip propagasi gelombang elektromagnetik diibaratkan seperti sebuah batu dilemparkan ke permukaan air di telaga, di mana dari titik jatuhnya akan membangkitkan riak-riak gelombang dalam representasi lingkaran penuh-sempurna dimana semakin menjauhi titik jatuhnya, riak-riak gelombang tersebut semakin melemah. Berdasar sifat alamiah ini, pada media-transmisi nirkabel dikenal prinsip pancar/terima Line-of-Sight (LOS), Fresnell-Zone, dan Free Space Loss.