Dalam jaringan komunikasi data, karakteristik
utama yang dimiliki adalah node-node yang saling berinteraksi dalam tujuan
membangun komunikasi data dimana node tsb tidak berbasis sistem komputer, namun
berbasiskan terminal telekomunikasi yang dapat menjalankan proses komunikasi
data. Proses komunikasi data sendiri dapat didefinisikan sebagai hubungan interaksi
antara dua atau lebih node jaringan dalam bentuk streaming data digital. Contoh
komunikasi data: proses downloading/uploading, copy-paste (transfer file),
proses streaming dari komputer ke printer atau komputer ke projector. Jaringan
komunikasi data belum tentu tergolong dalam jaringan komputer, namun jaringan
komputer sudah tentu tergolong jaringan komunikasi data.
Proses routing berbeda dalam hal prinsip kerja
dengan proses transportasi dalam bidang network analysis namun sama dalam hal
tujuan, yakni membawa/mengantarkan sejumlah objek dari tempat asal menuju
tempat tujuan.
Dalam lapisan protocol TCP/IP, proses routing
berjalan pada lapisan Host-to-Host (Transportation), dimana protokol yang
berperan adalah: TCP, UDP, OLSR, AODV. Dalam lapisan ini, konsentrasi dan fokus
peranan adalah membawa packet-data dari source ke destination berdasar alamat
yang telah didefinisikan di awal proses transportasi. Oleh sebab itu, topologi
jaringan yang akan dilalui oleh rute packet-data harus terdefinisi juga sebelumnya,
karena peta rute packet-data harus menyesuaikan dengan topologi jaringan yang akan
dilakukan. Peranan penting lapisan Host-to-Host (Transportation) adalah:
- routing
- congestion control
- internetworking
Routing sendiri dapat didefinisikan sebagai
proses untuk meneruskan sejumlah packet-data dalam suatu jaringan agar
komunikasi yang berlangsung dapat menjangkau pihak tujuan yang dituju. Tujuan
proses routing adalah:
- correctnes
- simplicity
- robustness
- stability
- fairness
- optimality
Klasifikasi Algoritma Routing dalam jaringan
komputer adalah:
- Adaptive Routing Algorithm, ciri khasnya:
mengubah routing decision secara cepat dalam hal topologi dan trafik agar
hasilnya berjalan baik. Mengambil informasi routing dari router terdekat atau
dari seluruh router yang dalam jangkauan. Parameter sebagai acuan nilai
optimasi adalah: jarak, jumlah hop, dan waktu transit yang terestimasi. Bisa
diklasifikasikan kembali menjadi: centralized, isolated, dan distributed
- Non-Adaptive Routing Algorithm, ciri khasnya:
tidak berdasar pada routing decision untuk pengukuran dan estimasi aliran
trafik yang berjalan dan topologi. Alhasil routing diambil saat perpindahan
antar-node yang dilalui dengan cara komputasi lanjut, off-line dan unduhan ke
router di saat jaringan diinisialisasi. Routing ini tergolong static, dan
diklasifikasikan menjadi: flooding (dengan teknik: sequence number, hop-count,
spanning tree) dan random walk.
- Delta Routing, yakni kombinasi antara algoritma
routing centralized dan isolated.
- Multipath Routing, yaitu sejumlah pilihan rute diacak untuk
diambil routing terbaik dari sejumlah pilihan tsb.
- Hierarchical Routing; dalam metode routing ini
setiap node dibagi-bagi dalam kelompok regional berbasiskan hirarki. Node hanya
terbatas berkomunikasi (me-rute-kan packet-data-nya) pada hirarki yang sama.
Referensi:
- Shinde, S.S. 2009. Computer Network. New Age International
Publisher.
- TCP/IP: Architecture, Protocols, and Implementation
with IPv6 and IPSecurity, McGraw-Hill Series on Computer Communications